Puisi

Kamis, 30 Januari 2014

Jalan Akhir Cintaku

Jumat itu, dalam rintik hujan pada waktu petang, kau mengantarku pulang. Dengan membonceng motormu, berlindung di balik jaket yang kau kenakan padaku, sedang kau sendiri merelakan dirimu kehujanan. Jalan yang dilalui terasa lebih sunyi dari biasanya. Ditambah pula diamku dan diammu, yang membuat makin terasa sunyi. Aku ingin berbicara memecahkan keheningan, namun tak mampu, suaraku rasanya tersekat di kerongkongan. Jika ku paksakan untuk berbicara, maka yang mungkin keluar adalah isak tangisku. Petang itu, dadaku terasa benar-benar sesak. Aku bertahan sekuatku untuk tidak menangis, padahal bola mataku sudah mulai meremang hangat, tanda siap mengalirkan air mata. Sesampainya di tujuan, aku turun perlahan. Ku lepas jaket yang sedari tadi melindungiku dari dingin air hujan, dan ku serahkan kembali padamu. Saat beradu pandang, jantungku kembali berdegup kencang. Perasaanku campur aduk tak karuan. Dari tatapanmu terpancar sebuah bahasa mata yang tak dapat ku pahami. Matamu seolah berkata-kata dan ku tak mengerti apa artinya, mungkin hanya kau dan Tuhan yang tahu. Berat langkah kakiku, sebenarnya aku enggan untuk beranjak, namun aku harus pergi. Sekali lagi ku pandang wajahmu lekat-lekat, ku temui tatapan matamu yang masih juga tak ku pahami. Aku pun pergi dan tidak melihat ke arahmu lagi. Kau masih terpaku di tempatmu, tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun padaku. Dalam diam kau melepasku berlalu. Aku berjalan sambil menangis, kau mungkin tak tahu. Atau mungkin kau tahu, tapi kau tidak peduli lagi padaku. Tak ada kata-kata perpisahan waktu itu, namun dalam hati kecilku, aku menyadari bahwa semua sudah berakhir. Di tengah isak tangis, ku dikejutkan dengan getar telepon genggamku. Ternyata pesan singkat darimu,
"sayang adek....begitu terasa, begitu menyiksa, tapi aku suka
Membaca pesanmu, hatiku kembali bergetar. Aku bahagia, sekaligus sangat takut kehilanganmu. Dan aku hanya mampu membalas,
"Jangan lupakan aku..." kalimat yang benar-benar menyerah pada keadaan.
"Tanpa kau minta pun, akan aku lakukan hal itu", jawabmu.
Itulah akhir dari sebuah cerita,

Tidak ada komentar: