Pagi ini cerah.
Langit terlihat bersih tanpa awan.
Matahari bebas memendarkan cahaya pagi yang menghangatkan.
Menambah semangat.
Aku sedang terlalu bahagia untuk menerima kabar itu.
Sebuah sebab akibat yang akan berbuntut panjang.
Menggadaikan masa depan dan keriangan masa remaja.
Tertutup awan kelabu.
Terbungkus debu yang menyesakkan kalbu. Takkan ada lagi masa-masa sekolah yang menyenangkan.
Tak ada lagi kebebasan menjalani kehidupan. Semua harus terampas begitu saja.
Sebab akibat yang entahlah siapa bisa menjelaskannya.
Semua sudah terlanjur.
Nasi telah menjadi bubur.
Hal yang biasa, namun tetap membuat kecewa. Kecewa karena itu menjadi hal yang biasa. Padahal sejatinya itu adalah aib.
Adalah dosa.
Astaghfirullahal'adim....
Semoga Allah memudahkan dan mengampuni
Rawat kehidupan baru kalian dengan kebaikan
Selamat menempuh hidup baru,
Untuk anakku yang terhenti hanya sampai di sini