Masa remaja adalah masa yang indah, tak terlupakan, masa pencarian jati diri, membuka wawasan selebar-lebarnya, bahkan bisa juga menjadi masa paling rawan dan menakutkan.
Pada masa ini, seseorang biasanya sedang duduk di bangku sekolah menengah atas/kejuruan atau pun madrasah Aliyah, yang identik dengan masa putih abu-abu. Rawan dan menakutkan, begitulah kira-kira jika diungkapkan dengan dua kata. Mengapa demikian? Ya, kita semua tahu bahwa pada masa ini, seseorang sedang berada pada kondisi psikologis yang labil. Istilah sekarang disebut ababil (abg labil 😁).
Psikologis yang labil cenderung membuat seseorang merasa cepat berubah mood. Awalnya semangat, mendadak lesu. Awalnya begitu bergembira, mendadak sedih. Awalnya baik-baik saja, mendadak marah-marah yang tidak jelas. Kontrol emosi masih belum bisa stabil. Jadi jangan heran jika banyak orang tua yang begitu khawatir. Mereka takut jika pada masa ketidakstabilan ini, anak-anak akan mencoba hal-hal baru yang membahayakan dan merugikan. Contoh yang banyak terjadi adalah kasus salah pergaulan.
Jika anak jiwanya masih labil, maka pengaruh apapun akan dengan mudah mempengaruhi anak, baik positif maupun negatif. Salah pilih teman bisa berakibat fatal. Banyak kita jumpai kenakalan remaja sebab terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Tugas kita sebagai guru dan orang tua wajib kita tunaikan demi menjaga titipan Allah yang telah dikaruniakan pada kita. Mengasuh, mengasah, membimbing, mengarahkan mereka, mendampingi mereka, memberikan teladan yang baik untuk mereka tiru sehingga tertanam karakter yang kuat. Sebagai benteng pertahanan yang melindungi diri mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar