Selamanya Cinta
Aku melihatnya melintas di depan mataku. Jilbab pink lembut dan baju
bunga-bunga, ia sungguh menawan hati. Dengan lincah ia kendarai motor
matic putihnya, menandakan bahwa ia sosok wanita yang mandiri. Helm biru
muda yang selalu ia kenakan, juga menandakan bahwa ia wanita yang patuh
pada aturan dan setia. Wajah itu begitu lembut. Ia tetap terlihat
cantik meskipun tanpa seulas senyum.
Lama sudah aku tak melihatnya. Hanya sesekali ketika aku online, membuka facebook,
untuk sekadar melihat-lihat foto profilnya. Namun hari ini aku
benar-benar melihatnya. Aku bahagia, tetapi masalahnya hati ini menjadi
berdebar tak karuan. Detak jantung ini berdegub lebih cepat dari
biasanya. Desiran darah ini pun terasa mengalir lebih hangat. Mengapa
selalu ada rasa yang seperti ini bila aku berjumpa dengannya? Mengapa
pula aku selalu menjadi seorang pecundang sejati bila di hadapannya? Ya,
pecundang sejati....sebab untuk sebuah kata maaf pun tak pernah terucap
dari bibirku atas kesalahan yang kuperbuat kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar